Setiap individu lahir dan berkembang dalam kondisi yang berbeda-beda.
Keberagaman individu dalam masyarakat ini disebut dengan perbedaan
sosial. Perbedaan sosial secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu perbedaan secara horizontal dan perbedaan secara vertikal.
Perbedaan secara horizontal disebut dengan diferensiasi. Dalam
diferensiasi sosial, tidak dikenal adanya tingkatan atau tinggi
rendahnya status sosial seseorang. Sedangkan pebedaan secara vertikal
disebut dengan stratifikasi, dimana ada masyarakat yang menduduki
lapisan atas dan ada pula yang menduduki lapisan bawah. Stratifikasi
sosial ini terjadi karena adanya sesuatu yang lebih dihargai dalam
masyarakat.
Diferensiasi Sosial
Seperti yang telah disebutkan diatas, diferensiasi sosial adalah
pembedaan masyarakat secara horisontal tanpa mempermasalahkan tinggi
rendahnya status sosial masyarakat tertentu. Diferensiasi sosial muncul
karena adanya perbedaan-perbedaan dalam masyarakat. Perbedaan-perbedaan
ini menyebabkan adanya pengelompokan masyarakat ke dalam kategori
tertentu berdasarkan ciri fisik atau ciri sosial budaya. Beberapa contoh
bentuk diferensiasi sosial antara lain diferensiasi sosial berdasarkan
ras, suku bangsa, agama, dan gender.
- Ras. Merupakan penggolongan manusia berdasarkan ciri-ciri
fisik yang tampak dari luar (fenotip), seperti warna kulit, bentuk
rambut, ukuran badan, dan lain-lain. Ras merupakan kodrat setiap
manusia, jadi tidak ada satu ras yang memiliki kedudukan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan ras yang lain. Secara umum, ras-ras manusia
di dunia dapat dibedakan menjadi empat, yaitu ras Austroloid (orang
Aborigin), Mongoloid (Asia dan penduduk asli Amerika), Kaukasoid (Eropa
dan Arab), dan Negroid (kulit hitam).
- Suku Bangsa. Adalah pengelompokan manusia berdasarkan corak
budaya yang dimilikinya. Hildred Geertz dalam penelitiannya menyatakan
bahwa di Indonesia terdapat 319 suku bangsa, sedangkan menurut
Koentjoroningrat terdapat 200 suku bangsa. Setiap suku bangsa biasanya
memiliki bahasa daerah, adat istiadat, dan kesenian yang khas.
- Agama. Merupakan sistem kepercayaan yang telah dibakukan dan
dipandang sebagai sebuah kebenaran. Agama berisi pedoman-pedoman kepada
manusia tentang hubungan antara sesama manusia dan antara manusia dengan
tuhan.
- Gender. Adalah diferensiasi sosial berdasarkan perbedaan
sifat antara laki-laki dan perempuan. Dalam beberapa kebudayaan,
laki-laki dianggap memiliki status sosial yang lebih tinggi daripada
perempuan. Akan tetapi, sekarang ini laki-laki dan perempuan dianggap
mempunyai kedudukan dan peran yang sejajar dalam masyarakat
Stratifikasi Sosial
Stratifikasi berasal dari kata
stratum yang berarti lapisan. Jadi
stratifikasi sosial bisa disebut dengan pembedaan masyarakat ke dalam
kelas-kelas sosial secara bertingkat yang biasanya disimbolkan dengan
piramida. Dalam stratifikasi sosial, terdapat kelompok masyarakat yang
menghuni kelas atas dan ada juga yang menghuni kelas bawah. Stratifikasi
sosial muncul karena adanya sesuatu yang dianggap memiliki kedudukan
yang lebih tinggi dalam masyarakat seperti harta yang dimiliki
seseorang, kekuasaan, keturunan pekerjaan, keahlian, atau umur.
a. Sifat-Sifat Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial dalam masyarakat pada umumnya dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu stratifikasi tertutup dan stratifikasi terbuka.
- Stratifikasi Sosial Tertutup. Mempunyai arti bahwa seseorang
yang berada pada strata tertentu dalam masyarakat tidak akan mungkin
bisa berpindah ke lapisan yang lainnya baik yang berada diatas maupun
dibawah. Stratifikasi sosial tipe ini biasanya didasarkan atas warisan
biologis seseorang yang sudah didapat semenjak ia lahir. Contoh
stratifikasi sosial tertutup adalah sistem pengkastaan yang terdapat
dalam Agama Hindu dan politik apartheid yang pernah diterapkan di Afrika
Selatan selama masa pendudukan Inggris.
- Stratifikasi Sosial Terbuka. Stratifikasi sosial tipe ini
biasanya terdapat pada masyarakat modern dimana seorang individu dapat
berpindah dari satu lapisan satu ke lapisan yang lainnya, baik yang
berada di atasnya maupun yang ada di bawahnya. Contoh dari sistem
stratifikasi sosial terbuka antara lain jabatan, tingkat pendidikan,
pendapatan, dan gelar.
b. Fungsi Stratifikasi Sosial
Meskipun beberapa jenis stratifikasi sosial yang ada dalam masyarakat
terlihat begitu diskriminatif, namun stratifikasi sosial juga mempunyai
beberapa manfaat, antara lain:
- Adanya spesialisasi peran dalam masyarakat sesuai kedudukannya.
- Sebagai alat distribusi hak dan kewajiban kepada masyarakat pada setiap lapisan.
- Menempatkan individu pada lapisan tertentu sesuai fungsi dan perannya dalam masyarakat.
- Mendorong masyarakat agar bergerak sesuai dengan fungsinya.
- Membentuk budaya dan gaya hidup yang unik pada masing-masing kelas.
- Sebagai alat pemersatu jika dapat dikoordinasikan dengan benar untuk mencapai tujuan bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar